Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.
w : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂
me : aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus
w : pasti betah lah disini..
pas kali cuacanya bagus
cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung
disini sering hujan
sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan
me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin
w : apa tu?
me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya
w : mandi bebek aja hahaha *ketawa sama sama
Percakapan dengan sahabat saya beberapa tahun yang lalu, dalam perjalanan kerumahnya ketika saya pertama kali datang ke tempat ini.
Jauh dari hiruk pikuk kota, jauh dari polusi, jauh dari gedung gedung tinggi menjadi salah satu alasan mengapa para wisatawan ingin berkunjung ke tempat ini. Kebun Teh Alahan Panjang, Nagari Aia Batumbuak Kecamatan Lembah Gumanti ini bisa kita tempuh via darat sekitar 65 Km dari Kota Padang. Kebun Teh yang ber Kabupaten Solok ini dikelola oleh PTPN VI sejak tahun 1980. Kebun Teh ini adalah Kebun Teh tebesar di Sumatera, Hampir seluruh hasil Perkebunan ini dikirim ke luar Negeri.
Kebun Teh Alahan Panjang saat Cuaca Cerah Photo by Inna Sandae |
Hamparan Kebun Teh Photo by Inna Sandae |
Berada pada ketinggian 1.400 - 1.600 mdpl dan di atas bukit barisan. Sweater, jeket, sebo dan sarung menjadi pakaian wajib warga setempat saat saya berkunjung kesana. Bahkan didalam rumahpun saya masih menggunakan kaos kaki, terbayang jika musim hujan tiba pasti dinginnya lebih dari ini.
Cuaca Mendung Mulai Menyelimuti Kebun Teh |
Kebun Teh dari Pinggir Jalan |
Kebun Teh dari PTPN VI |
Jari jari menari dengan cepat dan teliti, menggendong keranjang dipunggung, menggunakan sarung tangan tebal, topi sebagai pelindung kepala menjadi tontonan menarik bagi saya saat para ibu - ibu warga setempat memanen pucuk pucuk daun teh. Hampir sebagian para warga di sini
menjadi petani kebun teh sebagai mata pencahariannya, sisanya menjadi petani sayur, bawang, cabai dan lain lain. Sungguh pemandangan langka bagi saya, melihat langsung ibu - ibu ini memanen pucuk pucuk teh. Sambil memetik pucuk daun teh dengan menggunakan bahasa setempat, ibu - ibu ini bercengkrama dan sekali sekali terdengar gelak ketawa terbahak bahak dari kejauhan.
menjadi petani kebun teh sebagai mata pencahariannya, sisanya menjadi petani sayur, bawang, cabai dan lain lain. Sungguh pemandangan langka bagi saya, melihat langsung ibu - ibu ini memanen pucuk pucuk teh. Sambil memetik pucuk daun teh dengan menggunakan bahasa setempat, ibu - ibu ini bercengkrama dan sekali sekali terdengar gelak ketawa terbahak bahak dari kejauhan.
Menikmati udaranya yang segar, pemandangan alamnya yang indah, angin yang berhembus sejuk yang membuat jilbab saya terus berkibar dan di hidangkan secangkir kopi dengan gorengan panas membuat susananya semakin pas, kalo kata orang perfect. Apalagi sambutan keluarga sahabat saya sangat sangat Welcome, seolah olanh saya sudah seperti bagian keluarga mereka. Hal - hal ini yang sering saya rindukan, untuk kembali lagi ke kampung ini. Kampung yang menurut saya memiliki potensi pertanian yang sangat luar biasa. Hal yang sangat berharga bagi saya waktu itu, saya ikut menyaksikan panen bawang. Wah... dengan penuh semangat saya pun ikut mengupas kuli - kulit bawang yang masih bercampur dengan tanah. Sungguh pengalaman yang mungkin tidak bisa saya lupakan...
Tidak berapa jauh dari Kebun Teh kita bisa menjumpai Danau Kembar. Danau Atas dan Danau Bawah namanya. Kedua Danau ini memiliki ketertarikan yang luar biasa bagi para wisatawan. Jika kita melihat dari atas danau ini mempunyai warna yang sama dan jaraknya pun tidak terlalu jauh, mungkin ini mengapa orang menyebutnya Danau Kembar. Kebalikan namanya, Danau Atas berada dipinggir jalan lintas Padang - Kerinci. Sepanjang jalan jalur lintasan, kita disungguhi indahnya Danau Atas yang biru dan jejeran pohon pinus dari kejauhan. Danau Bawah terletak berapa kilometer dari Danau Atas dan jalannya agak masuk kedalam dan sedikit diatas ketinggian.
Danau Bawah |
Danau Atas |
Danau Atas di dekat Villa |
Salah satu villa di pinggir danau |
Banyak banget objek Wisata Alam di sekitaran Alahan Panjang, membuat saya ingin datang kembali ketempat ini. Masih banyak Objek Wisata yang belum sempat saya jelajahi dan belum banyak dikunjungi oleh wisatan, semoga bisa kembali lagi.
Oh iya.... bagi teman - teman yang ingin berwisata dan masih bingung mau pilih wisata kemana, bisa lihat Govakansi.com Disana banyak banget pilihan tempat wisata yang bisa temen temen kunjungi. Kenapa harus pake Govakansi.com sih? yang pertama seru, kedua gak ribet, yang ketiga Tour & Travel ini terpercaya banget dan yang terakhir harganya itu loh terbaik gak bikin kantong temen temen jadi bolong. Yuk.. tunggu apalagi, wisatamu semakin seru dengan Govakansi.com.
aku kayaknya peranh ke sini naik motor tapi nggak tahu namanya apa
ReplyDelete
Deletealahan panjang namanya mas... kalo ke jambi lewat sini bisa juga
Oooo, kalo ke Jambi bisa lewat sini juga. Aku tahun 2013 kesini tapi g tau nama kebun tehnya apa, pas ke Danau Atas Danau Bawah lagi hujan, jadi suasananya berkabut.
ReplyDeletePengen deh main ke Sumbar lagi, wisatanya bayak yang keceh.
mbak eka... klo main kesumbar kita bareng yuk... :D
DeleteTulisan yang menari, saya membac ini menjadi berasa damai...kenapa ya?
ReplyDeletehihi...
btw tulisan yang menyegarkan.
tfs
ayuk mas fauzi.. datang kesumbar :)
Deletemenarik
ReplyDeletemenarik
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete