Skip to main content

BERKUNJUNG KE TANAH RENCONG, TIDAK SAH RASANYA JIKA TIDAK MENCICIPI MIE ACEH










Setiap daerah yang kita kunjungi pasti memiliki  makanan ciri khas dari daerah tersebut. Nah, foto ini saya ambil ketika saya sedang pulang berapa bulan yang lalu. Walaupun saya bukan berdarah Aceh tapi lidah saya sudah terbiasa mencicipi masakan Aceh karena saya lahir disana.

Mie Aceh ini salah satunya. Makanan yang wajib dicicipi saat kita berada di Bumi Serambi Mekah. Rasa Gurih, Pedas dan kuah karinya yang merah dan kental. mmm... Nikmatnya poolll :D
Hampir setiap sudut Kota yang ada di Aceh kita bisa menemukan warung - warung yang menjual Mie Aceh. Saya dan Keluarga mencoba di salah satu Cafe di jalan Lintas Medan - Banda Aceh, Cafe ini sudah tersohor rasanya dilingkungan sekitar tempat tinggal saya.

Jika kita melihat sejarah Aceh, jenis makanan ini tidak terlepas dari pengaruh unsur budaya asing masa lampau. Kuah karinya yang kental didapat dari India dan Mie nya didapat dari Cina. Mie Aceh tersedia dalam bentuk 3 macam; mie aceh rebus ( berkuah ), Mie aceh goreng dan mie aceh basah ( tidak berkuah tapi tidak juga kering ). Untuk menu rasa nya boleh dicampur dengan selera kita. Ada mie aceh udang, mie aceh kepiting, dan juga mie aceh daging sapi. Kali ini saya mencoba menu mie kepiting aceh rebus, karena saya suka dengan yang berkuah. Mie Aceh selalu disajikan dengan kerupuk emping dan tidak ketinggalan acar ( yang terdiri dari bawang merah, cabe rawit yang direndam dengan ditambahkan air cuka sedikit yang di diamkan didalam toples selama semalaman ).

Sipenjual sepertinya sangat memahami sekali bagi pengunjung yang memesan mie kepiting. Diatas meja sudah tersedia tang untuk menjepit cangkang kepiting yang super duper tebal dan keras. Oh ya, hampir semua mie aceh yang ada di Aceh dengan menggunakan kepiting sebagai olahannya memakai kepiting tambak. Bedanya dari kepiting laut, kalau kepiting laut dagingnya sedikit, sedangkan kepiting tambak banyak dan tebal. jadi, ke bayang saat kita buka cangkangnya daging kepiting yang tebal dan putih siap untuk dilahap nyamm....

Diwaktu si abang abang nya sedang memasak tadi, saya sibuk ngobrol dengan abang abangnya sambil mandorin si abang yang asyik terus memasak. Saya penasaran dengan bumbu karinya yang menurut saya paling top markotop dilidah saya. sambil senyum siabang nya cuma bilang; " bumbunya biasa aja dek " gak ada yang istimewa, cuma untuk membuat kentalnya dicampur dengan kacang tanah, rempah rempah, dan cabe kering agar kelihatan merahnya bagus.
Wah, ternyata bumbunya simple banget.. dan lagi saya menanyakan satu hal yang membuat saya penasaran. Bang o bang, kenapa yang masak mie aceh ini cowok. saya perhatikan dari dulu, yang saya jumpai yang membuat mie aceh ini slalu tukang masaknya cowok bukan cewek. Sambil senyum lagi siabang bilang.. cewek itu mut mutan dek hahahah... beh... -__-"

Terakhir sebelum pulang saya bilang ke abang nya... bang ikut saya yuk ke batam, kita buka cabang mie aceh :p xixixii



Comments

  1. terus kalau di batam ... kayak nya ada yang jual mie batam deh bu???

    #bloggerkepri

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah di survey pak reza... gak ada yang mak nyus

      Delete
  2. Trus..... Abangnya mau gak diajak ke Batam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...
      saya punya keluarga dek, itu jawabannya mbak dee

      Delete
  3. Trus..... Abangnya mau gak diajak ke Batam?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merajut Mimpi di dalam Do'a

Sore ini, hujan kembali turun. Tetesan air yang terbawa angin membasuhi wajahku berkali – kali seolah – olah membohongi mataku yang tak lagi tahan ingin menangis sejadi – jadinya. Kata orang, hujan   adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Tida bosan dan lelah aku terus mengulang – ngulang apa yang aku pinta sembari pasrah dan ikhlas. Satu yang aku yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Suara petir diatas langit menambah rasa cemasku untuk menantikan hari esok. Besok adalah hari terakhir pengurusuan data ( tambahan ) dari siswa undangan yang terpilih ke Universitas Indonesia. Tiga minggu yang lalu sejak penguman di sampaikan, tinggal aku yang belum menyerahkan. Sejak tahu aku lulus di UI Orang tuaku merasa bahagia yang mungkin tak bisa aku jelaskan.   Rasa bangga tampak jelas dari raut wajah kedua orang tuaku yang sudah tidak muda lagi. Ayah dan ibuku seorang petani, aku memiliki dua adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Atika kelas...

PESONA KEBUN TEH ALAHAN PANJANG

Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.  w    : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂 me :  aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus   w  : pasti betah lah disini..  pas kali cuacanya bagus cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung  disini sering hujan  sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan  me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin  w  : apa tu?  me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya  w : mandi...

Pantai Lampuuk, Keindahan tersembunyi diujung Barat Sumatera

Putihnya pasir Pantai Lampuuk Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Banda Aceh kita dapat menjumpai Pantai bersih dan  cantik ini. Ya, Pantai berpasir Putih dengan suguhan pemandangan deretan gunung didepannya bernama Pantai Lampuuk. Bertempat di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu saksi bisu keganasan gelombang Tsunami 2004 lalu. Hampir separuh warganya habis terseret gelombang, salah satunya teman sekolah saya ketika duduk dibangku menengah pertama. Saat Tsunami terjadi pantai ini termasuk kawasan bencana yang parah. Kondisinya yang porak poranda, Pohon - pohon berjejer rapih di pinggir daratan habis disapu bersih oleh gelombang Tsunami. ini kali kedua saya berkunjung kepantai ini pasca tsunami sejak saya meninggalkan Banda Aceh Tahun 2003 yang lalu.   Jalur yang menghubungkan Banda Aceh dengan Calang ini sekarang sudah mulai bangkit kembali dari bencana. Terbukti, minat wisatawan lokal maupun luar mulai berdatangan....