Skip to main content

Si CANTIK DARI PULAU GALANG, PANTAI VIO VIO BATAM




Liburan Natalan kemarin kami ( saya dan teman teman ) sepakat untuk pergi refreshing. Awalnya sih sempat bingung mau kemana. Yang ini milih kesini, yang itu milih kesitu, yang satunya pingin kesana. Tepat ditanggal 25 jam 10 pagi pun kami pun masih bingung mau kemana.  Udah  deh yang penting mulai siap – siap aja dulu. Urusan kemana nanti aja kita pikirin… yang penting kita jalan aja dulu.
Akhirnya, sepakat kami kumpul di TOP 100 Batu Aji. Ready semua??? Kata ibuk supir… seep ready buk supir, let’s go… sahut kami. Eh tapi kita mau kemana woy? Vio vio aja deh, penasaran kata orang sih bagus terus lihat diinstgram pun kelihatannya cantik pantainya. Nanti berhenti bentar ya buk supir, kita beli cemilan plus nasi bungkus untuk kita makan disana. Oke, siap…(sahut ibuk supir  )


Semuanya udah dibeli kami pun memulai perjalanan kami. Saat itu, jalanan cukup rame karena bertepatan dengan libur panjang, jembatan barelang padat didatangi wisatawan, begitu pun kedai kedai  yang jualan jagung bakar dan makanan lainnya habis diserbu pengunjung….
Disepanjang jalanan kami asyik cerita sambil tertawa. Ya begini lah kalo isinya cewek cewek didalam mobil kalo gak ngerumpi kayaknya gak afdol. Certain fashion lah, kuliner, sampe hal hal cewek lainnya. 


Sampai lah kami dijembatan 5 Barelang. Woi, kalian tahu dimananya? Gak tahu kak. Tahunya Cuma denger dari orang dijembatan 5 ini aja. Sambil saling liat liatan kami pun ketawa ngekeh… hahaha memang bener bener buta jalan. Mau pakai GPS disana signal gak ada. Ya Ampun Tanya kesiapa ya woy? ( kata buk supir ) udah kak jalan aja kata orang sih gak berapa jauh dari Pantai Mirota. Sambil berjalan saya dan temen temen yang lain sibuk celingak celinguk, lihat ke kiri ke kanan sambil berharap ada penunjuk jalan.
Ketika melihat tulisan dari arah sebelah kiri kami “ SELAMAT DATANG DI PANTAI CANTIK VIO VIO “ sontak pada kegirangan. Berasa dapat undian berhadiah. Alhamdulillah kita gak nyasar ya. Pas belok kekiri untuk masuk, waduh… ini serius gak ya jalannya kok begini. Kami sempat ragu untuk masuk kedalam, karena masih jalan tanah merah yang masih baru dibuka untuk jalan. Pelan tapi pasti kami pun sampai di pos untuk pembelian tiket masuk kedalam. Maaf buk, ini benar jalan masuk kepantai vio vio? Tanya teman saya. Betol dek, jalan aja kelen teros kedalam ya nanti sampek bawah nampak tu pantainya. Biaya masuknya 10 ribu perorang ya dek ( dengan berlogat batak ibuk tersebut memberi arahan kepada kami ). Oke buk terima kasih… 


Kamipun mulai meninggalkan pos dan berjalan terus mengikuti arahan ibuk tadi. Kami semua mulai kegirangan udah gak sabar untuk cepat cepat sampai kepantai. Belum ada tanda tanda pantai kelihatan kami sudah grasak grusuk untuk bersiap siap.
Sampai lah pada puncak diatas… dengan serentak kami berkata ya Allah…. Cantiknya Masya Allah… semua pada takjub melihat pemandangan. Dari atas kelihatan Pantai Vio Vio berpasirkan putih, awan biru, pantai yang terlihat 3 warna pada saat itu ( hijau, biru, dan biru pekat ) ditambah lagi pulau pulau kecil yang terlihat dari atas. Wah… semua pada kegirangan pingin cepat turun dari mobil terus foto foto. Ah, saya semakin kagum dengan Kebesaran Allah… menciptakan Alam Semesta yang begitu indah ini. Tanpa rasa malu kami sibuk mengabadikan momen momen ini, rasanya gak cukup cukup untuk berfoto. 




                                               Pantai Vio Vio dari atas Puncak

  
Udah yuk, turun kita lagi. Cuss kepantaninya nanti kita kesorean pulang. Kamipun bergegas  untuk melanjutkan perjalan untuk menuju pantai.
Tada… Selamat Datang di Pantai Vio Vio. Kamipun disambut oleh penjaga pengelola pantai tersebut. Makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya kami bawa menuju pondok yang telah disewakan disekitar pantai. Wah, beruntung bisa kesini dan kami tidak menyesal sedikitpun. Karena pantainya memang bagus. Pasirnya putih, lautnya biru, awannya biru, ditambah cuaca yang cukup bagus apalagi untuk berfoto. Hahh… Indah nya. 

Sampai dipondok, kami merapikan persiapan makanan yang kami bawa tadi. Membuka nasi bungkus yang telah kami beli tadi dengan lauk yang menggugah selera, ditambah lagi angin pantai sepoi sepoi dengan suguhan pemandangan yang indah terasa makan siang saat itu nikmat banget. Anak – anak sepakat untuk mulai main dan foto – foto ketika kami sudah selesai makan dan juga sholat. 



























Tanpa rasa takut terkena paparan sinar matahari yang saat itu panas banget, kamipun mulai Action! Semua mulai keluarin kamera masing masing, sibuk mencari spot spot bagus untuk difoto. Apalagi semuanya perempuan dan doyan foto, wah sudahlah. :D
Pantai Vio Vio juga menyediakan permainan air seperti Banana Boat. Walaupun pantai ini baru dibuka tapi vasilitasnya menurut saya sudah mulai terpenuhi kok. Seperti WC Umum, Tempat Sholat, bahkan juga ada yang menjual celana pendek dan kaos jika kita ingin main air tapi tidak membawa pakaian. 


Hampir seharian kami main. Dan saatnya kami untuk kembali pulang. Rasanya ingin sekali melihat sunset dari pantai ini. Berhubung kondisi kami semuanya perempuan kami pun takut untuk pulang saat sudah mulai gelap. Someday, saya ingin kesini lagi dan bisa melihat sunset dari atas puncak tadi. Semoga kesampaian 


Comments

  1. kalau lagi cerah emang bagus buat foto disana, sunsetnya juga keceh.
    Ga asik buat berenang aja karena masih ada lumpur, hehe.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merajut Mimpi di dalam Do'a

Sore ini, hujan kembali turun. Tetesan air yang terbawa angin membasuhi wajahku berkali – kali seolah – olah membohongi mataku yang tak lagi tahan ingin menangis sejadi – jadinya. Kata orang, hujan   adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Tida bosan dan lelah aku terus mengulang – ngulang apa yang aku pinta sembari pasrah dan ikhlas. Satu yang aku yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Suara petir diatas langit menambah rasa cemasku untuk menantikan hari esok. Besok adalah hari terakhir pengurusuan data ( tambahan ) dari siswa undangan yang terpilih ke Universitas Indonesia. Tiga minggu yang lalu sejak penguman di sampaikan, tinggal aku yang belum menyerahkan. Sejak tahu aku lulus di UI Orang tuaku merasa bahagia yang mungkin tak bisa aku jelaskan.   Rasa bangga tampak jelas dari raut wajah kedua orang tuaku yang sudah tidak muda lagi. Ayah dan ibuku seorang petani, aku memiliki dua adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Atika kelas...

PESONA KEBUN TEH ALAHAN PANJANG

Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.  w    : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂 me :  aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus   w  : pasti betah lah disini..  pas kali cuacanya bagus cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung  disini sering hujan  sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan  me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin  w  : apa tu?  me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya  w : mandi...

Pantai Lampuuk, Keindahan tersembunyi diujung Barat Sumatera

Putihnya pasir Pantai Lampuuk Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Banda Aceh kita dapat menjumpai Pantai bersih dan  cantik ini. Ya, Pantai berpasir Putih dengan suguhan pemandangan deretan gunung didepannya bernama Pantai Lampuuk. Bertempat di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu saksi bisu keganasan gelombang Tsunami 2004 lalu. Hampir separuh warganya habis terseret gelombang, salah satunya teman sekolah saya ketika duduk dibangku menengah pertama. Saat Tsunami terjadi pantai ini termasuk kawasan bencana yang parah. Kondisinya yang porak poranda, Pohon - pohon berjejer rapih di pinggir daratan habis disapu bersih oleh gelombang Tsunami. ini kali kedua saya berkunjung kepantai ini pasca tsunami sejak saya meninggalkan Banda Aceh Tahun 2003 yang lalu.   Jalur yang menghubungkan Banda Aceh dengan Calang ini sekarang sudah mulai bangkit kembali dari bencana. Terbukti, minat wisatawan lokal maupun luar mulai berdatangan....