Skip to main content

Kue Timpan, Kue Wajib Khas Aceh








Kue Traditional Khas Aceh, Kue Timpan

jika kita berkunjung ke Aceh, jangan lupa mencoba menikmati kue Timpan. Makanan khas tanah rencong ini dapat kita jumpai pada saat duduk di warung kopi, toko kue atau acara besar seperti Pernikahan, Hari Raya, Maulid Nabi dan lainnya.

Kue yang termasuk pada jenis kue basah ini umumnya terbuat dari bahan dasar ketan dan pisang raja, tapi dengan perkembangan zaman sebagian juga ada yang menggunakan labu kuning. Untuk varian rasa dalamnya bisa tergantung selera, ada yang berisi srikaya dan ada berisikan parutan kelapa.

Kali ini saya mencoba kue timpan yang terbuat dari labu kuning yang berisis kelapa parut didalamnya. Kue yang dibungkus dengan daun pisang muda ini, menjadi buah tangan yang di cari selain kopi oleh wisatawan saat berkunjung di Bumi Serambi Mekah. Rasa manis dan gurih, teksturnya yang lembut dan aroma khas dari kue ini dihargai Rp.1000,- per buah, murah banget kan? Gak sebanding dengan cara pembuatannya yang memerlukan waktu yang lama.

Bagi masyarakat Aceh kue ini wajib ada pada saat Hari Raya ( Idul Fitri maupun Idul Adha ) dan Pernikahan. Biasanya kue timpan disajikan bersama menu utama lainnya. Ini sudah menjadi tradisi turun menurun dikehidupan masyarakat Aceh.
Jadi, kalau main ke Aceh jangan lupa makan kue ini ya ! :D


Comments

Popular posts from this blog

Merajut Mimpi di dalam Do'a

Sore ini, hujan kembali turun. Tetesan air yang terbawa angin membasuhi wajahku berkali – kali seolah – olah membohongi mataku yang tak lagi tahan ingin menangis sejadi – jadinya. Kata orang, hujan   adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Tida bosan dan lelah aku terus mengulang – ngulang apa yang aku pinta sembari pasrah dan ikhlas. Satu yang aku yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Suara petir diatas langit menambah rasa cemasku untuk menantikan hari esok. Besok adalah hari terakhir pengurusuan data ( tambahan ) dari siswa undangan yang terpilih ke Universitas Indonesia. Tiga minggu yang lalu sejak penguman di sampaikan, tinggal aku yang belum menyerahkan. Sejak tahu aku lulus di UI Orang tuaku merasa bahagia yang mungkin tak bisa aku jelaskan.   Rasa bangga tampak jelas dari raut wajah kedua orang tuaku yang sudah tidak muda lagi. Ayah dan ibuku seorang petani, aku memiliki dua adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Atika kelas...

PESONA KEBUN TEH ALAHAN PANJANG

Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.  w    : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂 me :  aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus   w  : pasti betah lah disini..  pas kali cuacanya bagus cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung  disini sering hujan  sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan  me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin  w  : apa tu?  me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya  w : mandi...

Pantai Lampuuk, Keindahan tersembunyi diujung Barat Sumatera

Putihnya pasir Pantai Lampuuk Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Banda Aceh kita dapat menjumpai Pantai bersih dan  cantik ini. Ya, Pantai berpasir Putih dengan suguhan pemandangan deretan gunung didepannya bernama Pantai Lampuuk. Bertempat di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu saksi bisu keganasan gelombang Tsunami 2004 lalu. Hampir separuh warganya habis terseret gelombang, salah satunya teman sekolah saya ketika duduk dibangku menengah pertama. Saat Tsunami terjadi pantai ini termasuk kawasan bencana yang parah. Kondisinya yang porak poranda, Pohon - pohon berjejer rapih di pinggir daratan habis disapu bersih oleh gelombang Tsunami. ini kali kedua saya berkunjung kepantai ini pasca tsunami sejak saya meninggalkan Banda Aceh Tahun 2003 yang lalu.   Jalur yang menghubungkan Banda Aceh dengan Calang ini sekarang sudah mulai bangkit kembali dari bencana. Terbukti, minat wisatawan lokal maupun luar mulai berdatangan....