Skip to main content

Resep Gulai Keladi






Gulai Keladi Banyak Anak siap disantap








Talas / keladi sering kita jumpai dan nikmati dalam kehidupan sehari - hari. Tumbuhan berkarbohidrat ini termasuk dalam jenis umbi - umbian. Umbi yang bisa dimasak dengan cara direbus, dikukus maupun digoreng memiliki kandungan vitamin yang sangat banyak diantaranya; zat besi, kalsium, protein, vitamin B dan air. 
Memperlancar pencernaan, menogabati bisul dan menyehatkan gigi adalah sekian dari beberapa manfaat keladi / talas yang masih dipandang makanan sebelah mata oleh sebagian orang. 


Nah, kali ini saya mencoba mengolah keladi dengan cara yang berbeda dari lainnya. Keladi yang saya gunakan adalah keladi banyak anak ( dikampung saya namanya ini ). Batang yang bercabang banyak dan berukuran lebih kecil dari keladi pada umumnya makanya disebut keladi banyak anak. Rasanya yang manis, gurih dan lembut cocok disajikan bersama nasi hangat. 

Di Pariaman asal kampung saya, keladi ini banyak kita jumpai di pasar traditional. Dengan pengolahan yang tepat tumbuhan ini bisa berubah menjadi makanan yang sangat nikmat. Makanan ini slalu jadi menu favorit kami setiap pulang kampung. Zaman dahulu makanan ini sering djadikan bekal yang sangat praktis dan enak untuk orang tua yang akan pergi kesawah.  

Ayuk... liat cara pembuatannya!



Cara membersihkan keladi

Keladi yang sudah dikupas dicuci dengan menggunakan garam, ini bertujuan agar getah dan lendirnya keluar dan tidak menimbulkan gatal dilidah pada saat dimakan. Setelah dicuci dengan air garam lalu bersihkan dengan air bersih kemudian tiriskan.




Bahan

Keladi / Talas
Cabe rawit                              15 buah
Bawang merah                       4   siung
Bawang putih                          2   siung
Jahe                                      secukupnya
Kunyit                                    secukupnya
Daun kunyit                           secukupnya
Santan                                   secukupnya
Garam                                    secukupnya
Asam Kandis                            

note : jika tidak ada asam kandis, bisa digantikan dengan asam biasa. tingkat keasamaannya bisa tergantung selera



Cara Membuat

Keladi / talas yang sudah dibersihkan dipotong sesuai selera

Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe. Untuk cabe rawit cukup digerpek saja.

Tumis bumbu yang sudah dihaluskan tadi dengan sedikit minyak makan. Setelah wangi masukkan cabe rawit dan santan. Aduk terus agar tidak pecah santan.

Setelah mendidih masukan keladi/ talas yang sudah dipotong – potong, garam dan daun kunyit. Aduk terus sampai keladinya sudah empuk.

Bila sudah empuk angkat lalu tiriskan.



Mudahkan? Gulai ini sangat cocok untuk makan siang dan apalagi disuguhi pemandangan sawah yang terbentang luas dan angin sepoi - sepoi. 


Selamat mencoba ^^ 😋




Comments

  1. Ya, ternyata keladi bisa dibuat menu gulai juga. Menu baru ini dan wajib dicoba

    ReplyDelete
  2. Ga banyak oyang bisa memasak keladi sampe bener-bener enak. Tapi ngeliat kuahnya itu kayanya pengennnnn. Cobain ah kapan". Thanks infonya kak :3

    ReplyDelete
  3. Dulu tetangga belakang rumah saya berkebun keladi. Sekarang sudah dibangun jd rumah anaknya. Jd dah lama ga menemukan keladi lg. Jadi terkenang rasanya karena membaca postingan ini. Nyuumy!

    ReplyDelete
  4. Di kampung kami juga keladi atau talas biasa dimasak seperti ini. Dulu aku gak terlalu suka karena teksturnya di lidahku terasa kasar, tapi akhir-akhir ini kok aku merindukan masakan ini ya.

    ReplyDelete
  5. krik krik ... kok kayak nya rasa nya enak banget ya

    hiks hiks hiks

    jadi mau dah ... gulai keladi ini

    ReplyDelete
  6. So yummy.. gulai... Kesukaan alm. Papa

    ReplyDelete
  7. Widih... baca gulai geladi jadi ingat masakan alm ibuku... Hiks...hikssss jadi kangen masakan beliau... Ini salah satu masakan andalan dulu, karena memang kami nanam keladi, jadi ibu selalu kreasikan dengan digulai pedas begini, dicampur batangnya... endes... Udah ntah berapa tahun gak pernah makan yang beginian lagi karena tak pandai mengolahnya... ternyata gampang ya kak...

    ReplyDelete
  8. duh..entah dah berapa ratus purnama ga makan gula ini
    cuma makan di kampung
    mau masak di sini suami kurang suka yg aneh aneh
    duh pengin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merajut Mimpi di dalam Do'a

Sore ini, hujan kembali turun. Tetesan air yang terbawa angin membasuhi wajahku berkali – kali seolah – olah membohongi mataku yang tak lagi tahan ingin menangis sejadi – jadinya. Kata orang, hujan   adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Tida bosan dan lelah aku terus mengulang – ngulang apa yang aku pinta sembari pasrah dan ikhlas. Satu yang aku yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Suara petir diatas langit menambah rasa cemasku untuk menantikan hari esok. Besok adalah hari terakhir pengurusuan data ( tambahan ) dari siswa undangan yang terpilih ke Universitas Indonesia. Tiga minggu yang lalu sejak penguman di sampaikan, tinggal aku yang belum menyerahkan. Sejak tahu aku lulus di UI Orang tuaku merasa bahagia yang mungkin tak bisa aku jelaskan.   Rasa bangga tampak jelas dari raut wajah kedua orang tuaku yang sudah tidak muda lagi. Ayah dan ibuku seorang petani, aku memiliki dua adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Atika kelas...

PESONA KEBUN TEH ALAHAN PANJANG

Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.  w    : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂 me :  aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus   w  : pasti betah lah disini..  pas kali cuacanya bagus cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung  disini sering hujan  sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan  me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin  w  : apa tu?  me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya  w : mandi...

Pantai Lampuuk, Keindahan tersembunyi diujung Barat Sumatera

Putihnya pasir Pantai Lampuuk Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Banda Aceh kita dapat menjumpai Pantai bersih dan  cantik ini. Ya, Pantai berpasir Putih dengan suguhan pemandangan deretan gunung didepannya bernama Pantai Lampuuk. Bertempat di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu saksi bisu keganasan gelombang Tsunami 2004 lalu. Hampir separuh warganya habis terseret gelombang, salah satunya teman sekolah saya ketika duduk dibangku menengah pertama. Saat Tsunami terjadi pantai ini termasuk kawasan bencana yang parah. Kondisinya yang porak poranda, Pohon - pohon berjejer rapih di pinggir daratan habis disapu bersih oleh gelombang Tsunami. ini kali kedua saya berkunjung kepantai ini pasca tsunami sejak saya meninggalkan Banda Aceh Tahun 2003 yang lalu.   Jalur yang menghubungkan Banda Aceh dengan Calang ini sekarang sudah mulai bangkit kembali dari bencana. Terbukti, minat wisatawan lokal maupun luar mulai berdatangan....