Skip to main content

Bika Panggang, Kue Traditional Khas Minang















Berbicara tentang Sumatera Barat tidak terlapas dari keelokan alamnya yang indah. Ranah minang memiliki keragaman kuliner menjadi surga tersendiri bagi para pecinta kuliner, salah satunya bika panggang. Kue traditional yang masih bertahan hingga sekarang  dapat kita jumpai ditempat objek wisata, kedai- kedai kecil dan pasar traditional. 

Beruntung, kali ini saya bisa mencicipi dan melihat proses pembuatannya lansung disalah satu kedai pinggir jalan Koto Baru ( lintas Kota Padang Panjang – Bukittinggi). Kedai yang menjual bika disinipun beragam, ada yang sudah puluhan tahun terkenal namanya ada juga yang masih baru merintis usahanya. Saya memutuskan untuk memilih disalah satu kedai yang terlihat ramai orang membeli.

Bika panggang sangat berbeda dari bika Ambon khas Medan. Mulai dari bentuk, warna, rasa serta bahan baku yang digunakan pun berbeda. Bahan pokok bika minang ini terdiri dari tepung beras, tapai, parutan kelapa, gula dan santan. Tepung beras, tapai, parutan kelapa dan gula dicampur menjadi satu. Setelah tercampur rata masukan santan sedikit demi sedikit dan terus diaduk. Kemudian diamkan adonan selama 20 menit. 
 
Keunikan bika panggang ini terletak pada proses pemanggangannya. Adonan yang telah di diamkan tadi, dituang kedalam cetakan yang telah dilapisi daun kemudian disusun rapih diatas seng yang bawahnya terdapat bara api  yang terbuat dari batok kelapa, sabut kelapa dan kayu. Daun yang digunakan adalah daun baru. kayu yang dipilih untuk pembakaran pun tidak sembarangan, pemilik kedai menggunakan kayu manis. Proses pemanggangan inilah membuat bika ini berbeda dari bika ambon. Aroma yang keluar selama proses pemanggangan ini sangat menggoda penciuman saya. 

15 menit proses pemanggangan, akhirnya bika pun siap disajikan. Wangi daun dan sedikit hitam diatasnya menjadi ciri khas kue ini. Rasa gurih dan manis berpadu dalam parutan kelapa saat dimakan. Harganya pun sangat terjangkau cuma Rp.1000/buah, tak heran kue ini masih banyak diminati. Jika musim liburan dan lebaran tiba omset penjualannya pun semakin meningkat. Kue ini sangat cocok disajikan dengan minuman hangat, apalagi dengan udara Koto Baru yang sejuk. Main - main ke Sumatera Barat jangan lupa cobain bika panggang ya!





Comments

Popular posts from this blog

Merajut Mimpi di dalam Do'a

Sore ini, hujan kembali turun. Tetesan air yang terbawa angin membasuhi wajahku berkali – kali seolah – olah membohongi mataku yang tak lagi tahan ingin menangis sejadi – jadinya. Kata orang, hujan   adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Tida bosan dan lelah aku terus mengulang – ngulang apa yang aku pinta sembari pasrah dan ikhlas. Satu yang aku yakini, Allah memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Suara petir diatas langit menambah rasa cemasku untuk menantikan hari esok. Besok adalah hari terakhir pengurusuan data ( tambahan ) dari siswa undangan yang terpilih ke Universitas Indonesia. Tiga minggu yang lalu sejak penguman di sampaikan, tinggal aku yang belum menyerahkan. Sejak tahu aku lulus di UI Orang tuaku merasa bahagia yang mungkin tak bisa aku jelaskan.   Rasa bangga tampak jelas dari raut wajah kedua orang tuaku yang sudah tidak muda lagi. Ayah dan ibuku seorang petani, aku memiliki dua adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Atika kelas...

PESONA KEBUN TEH ALAHAN PANJANG

Langit biru, hamparan kebun teh yang hijau, Pohon tua yang masih berdiri dengan kokohnya, sejuknya angin yang bersemilir sampai masuk ketulang dan teriknya panas matahari seolah olah menyambut kedatangan saya waktu itu. Mulai masuk simpang Lubuak Salasiah mata saya tidak berhenti melihat kebun teh yang terbentang luas tak berujung, dari jauh terlihat Gunung Talang yang menjulang tinggi ke langit membuat saya terpukau dengan indahnya alam kampung ini.  w    : gimana ra, kampung aku ? bagus kan... 😂 me :  aaaaa... gilak keren! *sambil menikmati angin yang masuk dari jendela mini bus   w  : pasti betah lah disini..  pas kali cuacanya bagus cuaca kayak gini bagus untuk berfoto dari pada mendung  disini sering hujan  sekarang panas... nanti tiba tiba bisa turun hujan  me : kalo udaranya sedingin ini cuma satu yang awak pikirin  w  : apa tu?  me : mandi pagi hahahah pasti dingin kali ya  w : mandi...

Pantai Lampuuk, Keindahan tersembunyi diujung Barat Sumatera

Putihnya pasir Pantai Lampuuk Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Banda Aceh kita dapat menjumpai Pantai bersih dan  cantik ini. Ya, Pantai berpasir Putih dengan suguhan pemandangan deretan gunung didepannya bernama Pantai Lampuuk. Bertempat di Desa Meunasah Mesjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu saksi bisu keganasan gelombang Tsunami 2004 lalu. Hampir separuh warganya habis terseret gelombang, salah satunya teman sekolah saya ketika duduk dibangku menengah pertama. Saat Tsunami terjadi pantai ini termasuk kawasan bencana yang parah. Kondisinya yang porak poranda, Pohon - pohon berjejer rapih di pinggir daratan habis disapu bersih oleh gelombang Tsunami. ini kali kedua saya berkunjung kepantai ini pasca tsunami sejak saya meninggalkan Banda Aceh Tahun 2003 yang lalu.   Jalur yang menghubungkan Banda Aceh dengan Calang ini sekarang sudah mulai bangkit kembali dari bencana. Terbukti, minat wisatawan lokal maupun luar mulai berdatangan....